Sekolah adalah Rumah

Rumah adalah tempat untuk kita untuk berlindung dan bertempat tinggal. Rumah juga dapat membentuk karakter seseorang. Bisa dilihat dari lingkungan rumah tersebut. Tentunya di sebuah rumah ada orang tua. Orang tua juga merupakan faktor dalam pembentukan karakter seseorang.

Sama halnya seperti rumah, sekolah juga memiliki fungsi seperti rumah. Bahkan kebanyakan pelajar menghabiskan waktu produktifnya di sekolah. Jika dipersentasekan kita menghabiskan 50% di sekolah, 35% di rumah dan 15% di tempat lain.

Lingkungan sekolah jelas mempengaruhi sang anak di kemudian hari.

Sebagai contoh:

Adi dan Budi bersahabat sejak SD. Mereka berdua dipandang anak yang pintar. Saat pengeluaran NEM, ternyata NEM Adi dan Budi sama. Budi melanjutkan SMP ke sekolah favorite, sedangkan Adi malah sebaliknya. 3 tahun kemudian, saat pembagian NEM SMP, NEM Budi jauh lebih besar daripada Adi.

Dari contoh diatas sangat jelas jika lingkungan sekolah mempengaruhi cara belajar seseorang. Oleh karna itu, saat ini saya memilih melanjutkan SMA ke SMAN 68 Jakarta. Karena SMAN 68 Jakarta merupakan sekolah yang sudah dipandang baik oleh DKI Jakarta.

Tentunya di sebuah rumah ada orang tua. Orang tua di sekolah adalah guru. Mereka sama sama mengajari dan mendidik kita. Dari tidak bisa menjadi serba bisa. Guru di 68 sangat baik dan berkompeten. Sesuai dengan cerita teman-teman saya di SMA lain, guru di 68 jauh lebih unggul daripada SMA lain.

Selain ada orang tua, di sebuah rumah pasti ada keluarga. Di sekolah kami benar-benar merasakannya. Meskipun teman-teman kita berasal dari rahim yang berbeda, tapi kita benar benar merasakan ikatan batinnya. Ketika satu sedih, yang lain menghibur. Ketika satu senang, yang lain ikut senang.

Itulah mengapa saya sebut sekolah adalah rumah. Nikmati masa-masa sekolah kalian sebelum semuanya berakhir. Harta yang paling berharga adalah pengalaman


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kematian

Resensi

Supermoon